Puncak Kemarau Diprediksi Oktober, Musim Hujan Diprediksi November

Puncak Kemarau Diprediksi Oktober, Musim Hujan Diprediksi November
Puncak Kemarau Diprediksi Oktober, Musim Hujan Diprediksi November Pada tahun ini musim hujan akan mengalami kemunduran. Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klimatologi memprediksi, musim kemarau terus terjadi hingga Oktober 2018. Biasanya, hujan sudah mulai turun pada September. Tetapi khusus tahun ini, diprediksikan baru turun November.
Prakirawan BMKG Karangploso Hana Amalina menjelaskan, Oktober diprediksikan sudah mulai masuk musim peralihan. Pada bulan ini, cuaca menjadi lebih panas.
“Puncak musim panas terjadi di Oktober. Suhu diprediksi masih berada di sekitar 32° Celcius. Tidak sampai yang ekstrem,” kata Hana ditemui di kawasan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Kamis (27/9).
Hana menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat musim hujan menjadi mundur. Salah satunya faktor lokal. Yakni soal topografi wilayah, kondisi angin dan karakteristik daerah masing-masing.
Daerah paling kering di Jawa Timur adalah Glagah dan Kawah Ijen, Banyuwangi. Hal itu berdasarkan monitoring hari tanpa hujan (HTH) yang dilakukan pada 20 September lalu. “Daerah ini berdasarkan hasil monitoring kami, tidak mendapatkan hujan selama tiga bulan atau 90 hari berturut-turut,” imbuhnya.
Sementara untuk kawasan paling basah terdapat di Pacitan. Curah hujannya paling tinggi jika dibandingkan dengan daerah lainnya. “Mencapai 76 milimeter curah hujannya. Nanti sepuluh hari setelah monitoring terakhir, kami melakukan monitoring selanjutnya,” tegasnya.
Kemudian di Kabupaten Malang, beberapa desa mengalami kekeringan dan kesulitan air. Salah satunya Desa Jabung. Warga memenuhi kebutuhan air dengan memanfaatkan sumber dari desa lainnya. Selain itu, warga juga mendapatkan bantuan dari Pemkab Malang.

Comments

Popular posts from this blog

Bank Sentral AS Kembali Menaikkan Suku Bunga Jangka Pendek Sebesar 25 Basis Poin

Genjot Bisnis KPR, BNI Gelar 1.046 Akad Kredit Massal

Terbukti Bersalah, Mantan Bupati Natuna Resmi Ditahan Kejati Kepri